Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kooperatif STAD

Pembelajaran kooperatif tipe STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkins, dan merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Guru yang menggunakan pendekatan STAD mengacu pada belajar kelompok. Guru menyajikan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu menggunakan presentasi verbal atau teks.
 

Pengelompokan siswa secara heterogen merupakan ciri khas pembelajaran kooperatif (Lie.A, 1999) Siswa dalam satu kelas dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang, terdiri dari laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi sedang dan rendah. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain atau melakukan diskusi. Secara individual setiap individu atau setiap minggu siswa diberi kuis. Kuis ini di skor, dan tiap individu diberi skor perkembangan (Ibrahim dkk, 2001).

Skor siswa dibandingkan dengan rata-rata skor yang mereka lalui sendiri, dan poin sendiri diberikan berdasarkan pada seberapa jauh siswa menyamai atau melampaui prestasi yang lalunya sendiri. Poin tiap anggota tim ini dijumlah untuk mendaftarkan skor tim, dan tim yang mencapai kriteria tertentu dapat diberikan sertifikat atau ganjaran yang lain (Nur dan Wikandari, 2000).

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif

Menurut Ibrahim dan kawan-kawan (2001) terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Pelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar. Fase ini diikuti oleh penyajian informasi, seringkali dengan bahan bacaan daripada secara verbal. Selanjutnya siswa dikelompokkan ke dalam tim-tim belajar. Tahap ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama mereka. Fase terakhir pembelajaran kooperatif meliputi presentasi hasil akhir kerja kelompok, atas evaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari dan memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu.
Seperti yang telah dijelaskan di atas terdapat beberapa pendekatan yang berbeda dalam pembelajaran kooperatif, dan langkah-langkahnya sedikit bervariasi bergantung pada pendekatan yang digunakan. Enam tahap pembelajaran kooperatif itu dirangkum:

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif

Tingkah laku guru

Fase-1

Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa
Guru yang menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

Fase-2

Menyajikan informasi
Guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.

Fase-3

Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.

Fase-4

Membimbing siswa untuk bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mengerjakan tugas mereka.

Fase-5

Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasekan hasil kerjanya.

Fase-6

Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.

Pelaksanaan Pembelajaran kooperatif dengan pendekatan STAD di kelas

Untuk mengoptimalkan pencapaian hasil pembelajaran kooperatif di kelas, maka guru perlu untuk memahami prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran kooperatif dengan pendekatan STAD yang dirangkum dalam Wahid dan Rahman (2002).

a. Penyusunan Kelas

Siswa dalam kelompok duduk saling berhadapan pada saat bekerja bersama. Ada baiknya guru dapat menunjukkan kelompok dengan cukup menyebut nomor saja.

b. Ukuran kelompok

Kelompok akan dapat bekerja dengan baik jika terdiri dari dua sampai lima siswa, tetapi dapat juga disesuaikan dengan bahan yang tersedia. Jika ketidakhadiran siswa tertentu mengganggu kinerja kelompok, maka susunan kelompok dapat diubah-ubah.

c. Penempatan siswa dalam kelompok

Penempatan siswa dalam kelompok sebaiknya memperhatikan latar belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar agar tercipta suasana seperti dalam kehidupan sehari-hari.

d. Mengubah kelompok secara periodik

Periode pengubahan kelompok bisa berpatokan pada pekan, catur wulan, atau unit pengajaran. Sebaiknya susunan kelompok diubah setelah siswa mengalami keberhasilan bersama dalam kelompoknya.

e. Menyiapkan siswa untuk bekerja kooperatif

Mempersiapkan siswa secara matang untuk mengikuti pembelajaran kooperatif dengan menginformasikan tentang prosedur dan hasil yang diharapkan dari metode pembelajaran tersebut.

f. Menangani kelompok kooperatif pemula

Menangani kelompok yang pertama kali akan melaksanakan pembelajaran kooperatif sebaiknya diawali dengan hal-hal yang kecil dulu. Mulailah dengan mengajarkan keterampilan kooperatif tingkat dasar dulu, baru diikuti dengan keterampilan tingkat menengah dan tingkat mahir.

g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling mengenal

Berikan kepada siswa beberapa kegiatan ringan yang dapat mengarahkan siswa untuk saling mengenal. Siswa yang saling mengenal satu dengan lainnya akan lebih enak dan senang bekerja bersama.

h. Menjelaskan Pelajaran hari ini

Jelaskan mengenai rencana kegiatan pelajaran dengan menggunakan transparansi atau papan tulis yang berisi panduan seperti:
  • Bentuk kelompok : Jumlah siswa tiap kelompok
  • Topik hari ini : Pokok bahasan atau sub pokok bahasan
  • Tugas : Kerja yang harus diselesaikan siswa seperti LKS
  • Tujuan : Tujuan Pembelajaran Khusus.
  • Pembelajaran Kooperatif : Strategi atau keterampilan kooperatif yang digunakan
  • Informasi Khusus : Metode evaluasi atau informasi lain yang terkait

i. Memperkenalkan keterampilan kooperatif untuk pelajaran

Jelaskan keterampilan-keterampilan kooperatif yang akan digunakan bersama dengan siswa agar mereka merasa ikut memiliki proses pembelajaran kooperatif dan menyadari bahwa pembelajaran kooperatif memenuhi kebutuhan mereka.

j. Memonitor siswa menggunakan keterampilan kooperatif

Pada saat anda pertama kali menggunakan pembelajaran kooperatif, anda perlu mengamati secara seksama untuk meyakinkan bahwa segala sesuatunya dimulai dengan awalan yang baik. Berkelilinglah di antara kelompok dan pasang telinga untuk memperoleh keyakinan bahwa siswa menyadari akan masalah komunikasi mereka dan anda sadar akan kemajuan mereka.

h. Memberikan Bantuan

Guru memberikan bantuan dengan cara memperjelas perintah, mereview konsep, atau menjawab pertanyaan, namun menghindari melakukan intervensi dalam proses kelompok. Biarkan siswa melakukan kesalahan dan selanjutnya dibimbing untuk melakukan evaluasi diri untuk mengetahui dimana letak kesalahannya.

l. Turun tangan mengajarkan keterampilan kooperatif

Apabila guru mengamati bahwa ada kelompok yang menghadapi lebih banyak masalah dengan belajar keterampilan kooperatif daripada kelompok lain, guru diharapkan turun tangan dengan meminta anggota kelompok mencari penyebabnya mengapa kelompok tidak efektif dan meminta mereka sendiri mengajukan suatu pemecahannya.

m. Menutup Pelajaran

Siswa diminta untuk meringkas apa yang mereka telah pelajari dan dapat menghubungkannya dengan apa yang telah dipelajari sebelumnya. Guru diharapkan mereview butir-butir utama dan meminta siswa memberikan contoh dan menjawab pertanyaan akhir.

n. Mengevaluasi Proses kelompok

Setiap kelompok diharapkan menyadari kemajuan mereka dalam belajar bekerja sama, mereka harus diberi waktu untuk mengevaluasi bagaimana mereka bekerja sama. Berikan siswa waktu beberapa menit akhir pelajaran untuk menetapkan bahwa mereka mencapai kriteria yang ditetapkan untuk pelajaran tertentu.

o. Mengevaluasi Hasil belajar Siswa

Ada beberapa cara untuk menentukan skor kelompok untuk siswa yang telah bekerja sama seperti kuis atau tes.

p. Pekerjaan Rumah Kooperatif

Sejumlah pertanyaan dari sebuah lembar kerja atau review bab dibagikan kepada anggota kelompok sehingga tiap anggota kelompok mendapat bagian. Kelompok ini mendapatkan nilai berdasarkan jawaban gabungan hasil kerja dari tiap anggota kelompok. Alternatif lain adalah seluruh anggota kelompok itu menjawab sejumlah soal yang sama kemudian mereka membandingkan semua jawaban untuk memilih jawaban terbaik untuk diserahkan kepada guru.