PENCERNAAN MAKANAN MANUSIA
Setiap
makanan yang dikonsumsi dapat menjadi sumber energi, dalam mengkonsumsi
makananan, manusia memiliki sistem
pencernaan atau sistem gastroinstestinal agar dapat diproses oleh organ-organ untuk
mengolah makanan agar dapat diserap oleh sel-sel tubuh sehingga menjadi sumber
energi. Sistem pencernaan
makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-turut organ tersebut
dimulai dari :
1. Rongga Mulut,
2. Esofagus (kerongkongan)
3. Ventrikulus (Lambung)
4. Usus Halus
5. Usus Besar
6. Rektum
7. Anus.
A. Mulut
Makanan
dicerna secara mekanik dan kimiawi di dalam rongga mulut. Di dalam rongga
mulut, terdapat lidah, gigi, dan kelenjar ludah.
Masing-masing memiliki peran dalam proses pencernaan makanan.
1. Gigi
Gigi adalah organ
utama yang berperan dalam pencernaan mekanik dalam rongga mulut. Pada bayi,
gigi akan tumbuh pertama kali pada usia sekitar enam bulan. Gigi yang tumbuh
pertama kali tersebut dinamakan gigi susu. Gigi susu tersebut berangsur-angsur
akan digantikan oleh gigi sulung pada usia sekitar 6–14 tahun. Setelah itu,
gigi sulung berangsur-angsur digantikan gigi tetap. Pada anak-anak terdapat 20
gigi susu, sedangkan pada orang dewasa terdapat 32 gigi tetap. Girgi memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang
kecil-kecil.
Memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa
makanan.
3. Kelenjar Ludah
Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah tersebut
menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan
ludah pada manusia adalah: air, mucus, enzim amilase (ptialin), zat antibakteri, dll.
Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta membolak-balik makanan untuk mempermudah dicerna atau hancurkan oleh gigi.
Proses pencernaan yang terjadi pada mulut adalah proses pencernaan secara mekanik oleh gigi dan proses pencernaan secara kimia oleh kelenjar ludah yang menghasilkan enzim amilase (ptialin). fungsi enzim ini adalah mengubah karbohidrat (amilum) menjadi disakarida (maltosa).
B. Esofagus (Kerongkongan)
Merupakan saluran yang menghubungkan antara
rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut
terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis
yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi
esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan
sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat
berjalan menuju lambung.
C. Lambung
Lambung adalah kelanjutan dari esophagus,
berbentuk seperti kantung. Lambung dapat menampung makanan 1 liter hingga
mencapai 2 liter. Dinding lambung disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi
menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada 3
jenis otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar,
dan otot menyerong. Lambung terdiri atas 3 bagian, yaitu :
1. kardiak, bagian lambung
yang terletak di bagian atas, dekat hati
2. fundus, bagian lambung
yang membulat, terletak di tengah;
3. pilorus, bagian ujung
lambung yang terletak di dekat usus halus.
Proses pencernaan yang terjadi pada lambung terdiri atas pencernaan secara mekanik oleh gerak peristaltik oleh otot-otot lambung dan pencernaan kimia oleh enzim pencernaan.
Enzim-enzim pencernaan pada lambung yaitu : Lipase, berfungsi memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan
sangat sedikit. Renin, Mengendapkan
protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Zat-zat lain adalah: HCl berperan dalam membunuh mikroorganisme yang
terkandung dalam makanan yang tidak mati oleh ludah dalam mulut. HCl juga
mengaktivasi sel-sel kelenjar lain di dinding lambung untuk menghasilkan
pepsinogen. Dalam suasana yang asam (pH 1 hingga 3), pepsinogen akan berubah
menjadi enzim yang aktif, yaitu pepsin. Pepsin akan mengubah protein menjadi
protease dan pepton.
D. Usus Halus
Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung.
Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3
bagian yaitu duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta ileum (± 3,6 m). Pada
usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa
kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas
yang dilepaskan ke usus halus
Dalam usus halus terjadi dua peristiwa penting,
yaitu pencernaan secara enzimatik dan penyerapan sari-sari makanan ke dalam sel
darah. Usus halus terbagi tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas jari),
jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan). Duodenum disebut usus
duabelas jari karena memiliki panjang sekitar 12 jari orang dewasa. Sementara
itu jejunum disebut usus kosong karena pada orang yang telah meninggal dunia,
bagian usus ini kosong. Ileum disebut usus penyerapan karena pada bagian
tersebut zat-zat makanan diserap oleh tubuh. Enzim-enzin yang dihasilkan pada usus halus antara lain. Disakaridase
Menguraikan disakarida menjadi monosakarida. Erepsinogen
Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah
pepton menjadi asam amino. Hormon
Sekretin Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang
dihasilkan ke usus halus. Hormon CCK
(Kolesistokinin) Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus
halus. Selain
itu, terdapat senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah : Bikarbonat
Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung, Enterokinase
Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi
tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino. Amilase
Mengubah amilum menjadi disakarida, Lipase
Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol, Tripsinogen
Tripsin yang belum aktif. Kimotripsin
Mengubah peptone menjadi asam amino, Nuklease
Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat. Hormon
Insulin Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal, Hormon Glukagon
Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal.
E. Usus Besar
Merupakan usus yang memiliki diameter lebih
besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf
U terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu: Kolon asenden, Kolon
Transversum, dan Kolon desenden.
Fungsi kolon adalah: a). Menyerap air selama proses pencernaan. b). Tempat
dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan
bakteri usus, misalnya E.coli. c). Membentuk massa feses, d). Mendorong sisa
makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari
tubuh defekasi.
F. Rektum dan Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari
tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian
rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur
pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu
otot polos dan otot lurik.
Enzim-enzim yang berperan dalam sistem pencernaan :
No.
|
Nama
Enzim
|
Dihasilkan
oleh
|
Organ
Tempat Enzim Bekerja
|
Fungsi
|
1
|
Amilase (ptialin)
|
Kelenjar ludah
|
Mulut
|
Amilum → maltosa
|
2
|
Pepsin
|
Lambung
|
Lambung
|
Protein → polipeptida
|
3
|
Lipase
|
Pankreas
|
Usus halus
|
Lemak → gliserol dan
asam lemak
|
4
|
Amilase pankreas
|
Pankreas
|
Usus halus
|
Amilum → maltosa
|
5
|
Tripsin
|
Pankreas
|
Usus halus
|
Protein → polipeptida
|
6
|
Kemotripsin
|
Pankreas
|
Usus halus
|
Protein → polipeptida
|
7
|
Karboksipeptidase
|
Pankreas
|
Usus halus
|
Polipeptida → asam amino
|
8
|
Laktase
|
Usus halus
|
Usus halus
|
Laktosa → glukosa dan
galaktosa
|
9
|
Sukrase
|
Usus halus
|
Usus halus
|
Sukrosa → glukosa dan
fruktosa
|
10
|
Aminopeptidase
|
Usus halus
|
Usus halus
|
Polipeptida → asam amino
|
11
|
Maltase
|
Usus halus
|
Usus halus
|
Maltosa → glukosa
|