Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SPERMATOGENESIS

Spermatogenesis atau proses pembentukan sperma terjadi dalam testis, tepatnya pada tubulus seminiferus. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel. Hal ini bertujuan untuk membentuk sperma fungsional. Pematangan sel terjadi dalam tubulus seminiferus yang kemudian disimpan dalam epididimis. Tubulus seminiferus terdiri dari sel epitel germinal atau sel epitel benih yang disebut spermatogonia, (spermatogonium=tunggal). Spermatogonia terus menerus membelah untuk memperbanyak diri.
Pada tahap pertama spematogenesis, spermatogonia yang bersifat diploid (2n) berkumpul di tepi membran epitel germinal yang disebut Spermatogonia tipe A. Spermatogonia tipe A membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B. Kemudian setelah beberapa kali membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi spermatosit primer yang masih bersifat diploid. Setelah melewati beberapa minggu setiap spermatosit primer membelah secara miosis membentuk dua buah spermatosit sekunder yang bersifat haploid. Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara miosis membentuk empat buah spermatid. spermatid merupakan calon sperma yang belum memiliki ekor dan bersipat haploid. Setiap spermatid akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa atau sperma. Proses perubahan spermatid menjadi sperma disebut spermiasi.
Pembahasan tentang sperma dapat dibaca di sini

Gambar di atas menunjukkan letak tubulus seminiferus pada testis, serta proses spermatogenesis

Materi terkait :
Organ reproduksi wanita
Organ reproduksi laki-laki